[RENUNGAN PAGI] 1 Korintus 14 :26-28, 33, 40.
Gereja-gereja Pentakosta dan Kharismatik biasanya sangat mengutamakan tentang karunia bahasa lidah. Tetapi Gereja-gereja Protestan “main stream” pada umumnya kurang menekankannya.
Di Gereja-gereja main stream fenomena berbahasa roh memang tidak kelihatan, meskipun ada juga orang-orang di gereja main stream yang memiliki karunia bahasa roh itu.
Seorang Pendeta senior, dosen di sebuah Sekolah Tinggi Teologi, memiliki karunia berbahasa roh. Ia sering berbahasa roh pada saat beribadah dan berdoa secara pribadi di rumahnya. Tetapi di dalam pertemuan ibadah jemaat di gedung gereja, ia tidak menggunakan bahasa roh.
Suatu ketika, dalam sebuah kelas, mahasiswa-mahasiswi bertanya kepadanya, “Pak Pendeta, kami tahu bahwa Bapak memiliki karunia berbahasa roh. Mengapa Pak Pendeta tidak menggunakannya pada saat memimpin ibadah di Gereja ?”
Pendeta itu menjawab, “Alasan pertama, karena saya memegang prinsip firman Tuhan, khususnya 1 Korintus 14. Ya, seperti kata rasul Paulus bahwa ia lebih suka mengucapkan beberapa kata yang dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh. Alasan kedua karena saya berjemaat di Gereja main stream dan senantiasa melayani di Gereja yang tidak biasa menggunakan bahasa roh dalam ibadah umum. Memaksakan diri menggunakan bahasa roh di dalam Kebaktian-kebaktian Umum di Gereja-gereja itu bukanlah membangun jemaat, tetapi sebaliknya malah menjadi batu sandungan”.
Bila Saudara memiliki karunia berbahasa roh, bersyukurlah kepada Tuhan. Tapi itu tidak berarti bahwa Saudara harus selalu menggunakannya di dalam setiap pertemuan ibadah. Apalagi dengan sengaja memamerkan bahwa Saudara memiliki karunia itu. Hal itu tidak susuai dengan ajaran Alkitab. Ingatlah prinsip 1 Korintus 14 :26-28.
Bila Saudara berbakti dan melayani di Gereja-gereja yang mengutamakan kekhusukan dan keteraturan dalam ibadah (bd. 1 Kor. 14 :33, 40), maka dalam beribadah di Gereja pergunakanlah bahasa yang dimengerti orang lain (1 Kor. 14 :18-19). Karunia bahasa roh yang Saudara miliki dapat dipergunakan dalam ibadah dan doa pribadi di rumah.
Ingatlah firman Tuhan :
“Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera .” (1 Korintus 14 :33),
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka