Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
3,685 views

[BINA IMAN] Roma 3:28;  Yakobus 2:24

Paulus mengatakan, “Manusia dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan.”    

Yakobus mengatakan, “Manusia dibenarkan karena perbuatan, bukan hanya karena iman.”  

Pandangan Paulus dan Yakobus kelihatannya berbeda. Tetapi benarkah Paulus dan Yakobus saling berkontradiksi dalam hal iman dan perbuatan?

Sering dikatakan bahwa Yakobus dan Paulus berbeda di dalam perihal iman dan perbuatan. Bila membaca Roma 3:28 dan Yakobus 2:24, pasti pembaca melihat adanya perbedaan itu.  Dalam Roma 3:28 Paulus menuliskan, “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat”. Dalam Yakobus 2:24 disimpulkan, “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman”.

Kelihatannya pernyataan Paulus dan Yakobus seolah-olah berkontradiksi, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. L.L. Moris mengatakan, “Sebenarnya itu tidak lebih dari kontradiksi secara verbal saja.  Jenis ‘iman’ yang dimaksud Yakobus tidaklah sama dengan iman pribadi kepada Juru Selamat yang hidup sebagaimana dibicarakan oleh Paulus.” Apa yang dikatakan oleh Morris itu benar! Kontradiksi itu hanya secara verbal saja, tetapi kalau dilihat dari konteksnya dan maksudnya, sebenarnya pernyataan keduanya tidaklah bertolak belakang.

Paulus bertujuan menjawab tantangan dari pengaruh Yudaisme di sebagian jemaat Kristus. Ada  orang-orang Kristen yang berlatar belakang Yudaisme menekankan ketaatan pada hukum Taurat dan tradisi Yahudi sebagai syarat untuk diselamatkan. Mereka mengajarkan bahwa untuk dibenarkan di hadapan Allah, setiap orang percaya selain beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, juga harus disunat dan melaksanakan seluruh hukum Taurat. Untuk menghadapi pengajaran yang menyimpang itu, Paulus  menegaskan bahwa manusia dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan melakukan hukum Taurat.

Semua orang telah berdosa dan upah dosa adalah maut (Rom. 3:23; 6:23). Tidak ada seorangpun yang dapat  membenarkan  dirinya dengan perbuatannya, termasuk dalam melakukan hukum Taurat (Rom. 3:20). Tetapi kebenaran Allah telah dinyatakan (Rom. 3:21), yaitu kebenaran karena iman dalam Kristus Yesus (Rom. 3:22). Manusia yang berdosa telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus  (Rom. 3:23-24). Untuk menerima anugerah itu,  dari pihak manusia adalah beriman pada Sang Juru Selamat, hanya iman saja (Rom. 3:22, 28; 10:9-10). Dalam konteks itulah Paulus menekankan bahwa manusia dibenarkan oleh karena iman dan bukan karena melakukan hukum Taurat (Rom. 3:21-31; 4:1-25).

Yakobus menghadapi konteks jemaat yang berbeda. Ada sebagian anggota-anggota jemaat pada masa itu mengatakan dirinya sebagai orang yang beriman, tetapi iman itu tidak tercermin dalam kehidupannya. Beberapa pemimpin mengamalkan imannya dengan memandang muka, yaitu mengedepankan orang-orang kaya tetapi menghina orang-orang miskin (Yak. 2:1-6). Ada pula anggota-anggota jemaat yang melihat saudaranya tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, tetapi mereka hanya mengucapkan kata-kata berkat tanpa memberikan bantuan apa-apa, kendatipun sebenarnya mereka mampu menolong (Yak. 2:15-17). Iman mereka tidak terwujud dalam perbuatan! Yakobus mengatakan bahwa iman yang tidak disertai perbuatan itu pada hakekatnya adalah mati (Yak. 2:17). Bagi Yakobus,  iman itu bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan, dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna (Yak. 2:22). Dalam konteks itulah Yakobus mengajarkan bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman (Yak. 2:24).

Jadi jelaslah, perihal iman dan perbuatan dalam Surat Yakobus dan Surat-surat Paulus tidaklah berkontradiksi, hanya penekanannya saja yang berbeda. Paulus memandang iman dalam relasi dan status manusia di hadapan Allah, sedangkan Yakobus memandang iman dalam  perwujudannya pada kehidupan sehari-hari. Secara verbal sepertinya berkontradiksi, tetapi kalau dilihat dari konteks dan maksudnya, sebenarnya pernyataan keduanya saling melengkapi.

Surat Yakobus dan Surat-surat Paulus jika dipelajari dan diterapkan secara benar, sesungguhnya dapat memperkaya kehidupan orang-orang beriman. Sebagai orang beriman kita harus yakin bahwa kita dibenarkan di hadapan Allah hanya karena iman pada karya penebusan Kristus. Itu bukan karena usaha atau perbuatan kita. Pada pihak lain, kita harus sadar, bahwa iman kita harus terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebab iman yang tanpa perbuatan, pada hakekatnya adalah mati!

 

Andreas Loanka

 

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...