RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24
Para hamba Tuhan dan segenap umat dipanggil untuk taat kepada Allah, agar kemuliaan-Nya menjadi nyata bagi mereka (Im. 9:1-6). Pada hari kedelepan, Musa memanggil Harun serta anak-anaknya dan para tua-tua Israel (Im. 9:24). Pentahbisan Harun dan anak-anaknya telah berlangsung selama tujuh hari (Im. 8:33) dan hari kedelapan itu adalah hari pertama bagi Harun untuk melakukan tugasnya di Kemah Pertemuan (Tabernakel). Musa menyampaikan kepada Harun, imam yang telah diangkat TUHAN, tentang apa yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukannya bersama umat (Im. 9:2-4). Seluruh umat kemudian dikumpulkan untuk berdiri di hadapan TUHAN (Im. 9:5). Musa menyampaikan kepada mereka tentang pentingnya ketaatan untuk melakukan apa yang telah Tuhan firmankan: “Inilah perintah Tuhan yang harus kamu perbuat, agar kemuliaan TUHAN tampak kepadamu” (Im. 9:6).
Para hamba Tuhan dan umat menjalani proses ketaatan kepada Allah melalui persembahan korban kepada-Nya (Im. 9:7-21). Sesuai dengan firman Tuhan, Harun mempersembahkan korban bagi dirinya sendiri, bagi anak-anaknya dan bagi umat Allah. Korban-korban yang dipersembahkan Harun bagi dirinya dan anak-anaknya adalah korban penghapus dosa dan korban bakaran (Im. 9:2,8,12). Korban-korban yang dipersembahkan bagi umat Israel adalah korban penghapus dosa, korban bakaran, korban keselamatan dan korban sajian (Im. 9:3,4). Apa yang diperintahkan Allah untuk dilakukan umat Israel itu bisa pula dilihat dari perspektif Perjanjian Baru, yaitu: korban penghapus dosa yang telah dilakukan Yesus Kristus di atas kayu salib, penyerahan diri dan pentahbisan hidup untuk melayani-Nya, mensyukuri dan memberitakan karya keselamatan dari-Nya, serta menikmati persekutuan dengan-Nya dalam perjamuan kudus.
Para hamba Tuhan dan umat mengalami hasil dari ketaatan kepada Allah, yaitu menerima berkat, diperkenan oleh Tuhan dan melihat kemuliaan Tuhan (Im. 9:22-24). Setelah mempersembahkan korban-korban, Harun mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu dan memberkati mereka (Im. 9:22). Setelah itu Musa dan Harun masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan kemudian mereka keluar lagi untuk memberkati umat (Im. 9:23a). Pada saat itu tampaklah kemuliaan TUHAN bagi segenap bangsa itu (Im. 9:23b). Keluarlah api dari hadapan Tuhan lalu menghaguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah (Im. 9:24), sebagai tanda bahwa Ia berkenan kepada mereka dan menerima persembahan mereka. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-soraklah mereka, lalu sujud menyembah kepada Allah (Im. 9:24). Ketaatan kepada Allah membuat mereka menerima berkat Tuhan, diperkenan oleh-Nya dan menyaksikan kemuliaan-Nya.
Kita dipangil untuk taat kepada Allah. Imamat 9 mengajarkan kepada kita tentang panggilan ketaatan, proses ketaatan, dan hasil ketaatan. Tuhan Yesus juga memberikan teladan bagi kita untuk taat kepada Bapa (Flp. 2:6-11). Kita taat kepada-Nya karena Dia adalah Tuhan yang Mahamulia dan Mahakasih. Dialah yang menciptakan, menebus dan memelihara kita dengan kasih dan kuasa-Nya, maka sudah seharusnya kita mengasihi-Nya dan taat kepada-Nya. Ketaatan kepada Allah membuat kita dapat mengalami berkat-Nya, diperkenan oleh-Nya dan menyaksikan kemuliaan-Nya.
Salam dari,
Pdt. Andreas Loanka
GKI Gading Serpong
