Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
677 views

[RENUNGAN PAGI] Ef. 5:25; Tit. 2:4

Alkitab mengajarkan agar suami mengasihi istrinya (Efesus 5:25) dan istri mengasihi suaminya(Titus 2:4).

Apa yang Kitab Suci ajarkan itu sangat baik untuk kehidupan pernikahan yang sehat, bahagia dan memuliakan Allah.

Bagaimana dengan realita yang ada?

Sering ditemukan suami yang tidak lagi mengasihi istrinya atau istri yang tidak lagi mengasihi suaminya.

Ada pasangan yang memulai pernikahan mereka dengan saling mengasihi, dan merasa bahwa mereka akan saling mencintai sampai selama-lamanya.  Tetapi di kemudian hari mereka menyimpulkan bahwa pernikahan mereka adalah suatu “kekeliruan besar” (big mistake) dalam hidup mereka.

Mengapa bisa begitu?

Karena mereka mengawalinya dengan cinta kasih, tetapi gagal untuk memelihara dan meningkatkannya.

Dr. Willard F. Harley, JR., seorang ahli psikologis klinis, konselor pernikahan, dan penulis buku bestseller (His Needs Her Needs), menuliskan bahwa kita semua memiliki Tabungan Cinta (Love Bank) di dalam diri kita, yang menyimpan cara orang lain memperlakukan kita.

Bila seseorang melakukan sesuatu yang membuat kita merasa baik, unit-unit cinta terhadapnya akan bertambah dalam Tabungan Cinta kita. Tetapi bila dia melakukan sesuatu yang membuat kita merasakan yang buruk, unit-unit cinta terhadapnya dalam Tabungan Cinta kita akan berkurang.

Ada pasutri yang gagal untuk saling membahagiakan, sebaliknya justru saling membuat pasangannya tidak bahagia. Akibatnya unit-unit cinta dalam Tabungan Cinta mereka tidak bertambah, tapi terus-menerus berkurang.

Jika hal itu dibiarkan berkepanjangan, pada suatu saat Tabungan Cintanya akan minus besar. Pada saat itu mungkin mereka akan berpikir bahwa pernikahan mereka adalah suatu kekeliruan besar.

Sebelum terlambat, marilah kita bertanya pada diri:

Apakah setiap hari kita menambah unit-unit cinta dalam Tabungan Cinta pasangan terhadap kita atau justru menguranginya?

Apakah kita masih antusias mewujudkan kasih dan membahagiakan pasangan kita atau justru sebaliknya?

Ingatlah firman Tuhan:

“Hai suami, kasihilah isterimu” (Ef. 5:25) dan istri mengasihi suaminya (Tit. 2:4).

Good Morning. Gσd вιзss you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...