Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
2,827 views

[RENUNGAN PAGI] Ams 9:10; Mzm 111:10.

Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan.

Dalam Amsal 9:10 dinyatakan: “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.”

Takut (yara)  bisa memiliki tiga pengertian. Pertama, takut dan gemetar, seperti orang yang  takut ketika berhadapan dengan rival yang jauh lebih besar dan lebih kuat (Ul. 1:29).  Kedua, hormat disertai kekagumam, seperti rasa takut rakyat kepada rajanya yang sangat baik dan bijaksana (1 Raj. 3:28). Ketiga, takut dalam arti kasih dan hormat, seperti takut dari anak kepada orang tua yang mengasihinya (Im. 19:3).

Takut  akan Tuhan memiliki  unsur takut, hormat, kagum dan kasih. Hal ini membuat umat Tuhan takut berbuat dosa, suka melakukan kehendak-Nya, serta mengasihi dan memuliakan-Nya.    Takut akan Tuhan itulah yang menjadi dasar hikmat bijaksana.

Takut akan Tuhan membuat  orang percaya rindu untuk mengenal Yang Mahakudus (Ams. 9:10). Di dalam pengenalan akan Dia itulah ia mendapatkan pengertian untuk menjalani kehidupan.  Terlalu sering orang-orang percaya mendengar pemberitaan firman bahwa Allah adalah kasih. Kendatipun Allah adalah kasih, namun janganlah lupa, bahwa Allah adalah kudus, sehingga umat-Nya harus hidup dalam kekudusan (1 Ptr. 1:15-16).

Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan(Ams. 8:13a). Orang yang takut akan Tuhan akan menjauhi kejahatan, dan mengandalkan kasih dan kesetiaan Tuhan yang telah mengampuni kesalahannya  (Ams. 16:6). Ia benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut yang penuh tipu muslihat (Ams. 8:13b).

Orang yang takut akan Tuhan  berakal budi yang baik (Mzm. 111:10). Orang yang takut akan Tuhan rindu menerima didikan dari Tuhan dan melakukannya, tidak seperti orang bodoh yang menghina hikmat dan didikan (Ams. 1:7). Firman Tuhan yang menguasai hati dan pikirannya, serta terwujud dalam perbuatannya.

Takut akan Tuhan membuat  orang beriman tidak takut kepada manusia dan ancamannya (Mat. 10:28). Ketika diperhadapkan kepada pilihan sulit, ia akan lebih memilih taat kepada Allah dari pada taat kepada manusia (Kis. 4:19-20). Hal ini membuatnya dapat  lebih obyektif, kritis, dan berani tampil beda.

Jika kita ingin memiliki hikmat bijaksana, mulailah dengan takut akan Tuhan. Ingatlah kata Kitab Suci: “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN” (Ams. 9:10).

Good Morning. Gσd вιзss you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...