RENUNGAN PAGI: Kolose 1:19-4:5
Ada beberapa orang pekerja yang ditugaskan untuk membersihkan pekarangan rumah di dekat perkebunan tua. Di tempat itu mereka menemukan kran air yang tidak berfungsi lagi. Kran air itu berada di pinggir sebuah kolam kering yang sudah dipenuhi tanah dan semak belukar. Setelah membersihkan kolam itu, mereka pun menelusuri pipa air itu hingga ke atas bukit. Rupanya di atas bukit itu ada sumber air, yang mengalirkan air jernih dengan limpahnya.
Mereka merasa heran. Mengapa di bawah tidak ada air? Kran air masih ada, kolam masih utuh, dan di atas bukit ada sumber air yang melimpah, tetapi mengapa kran itu tidak berfungsi dan kolam itu kering kerontang?
Setelah mengadakan pemeriksaan, mereka menemukan penyebabnya. Penyebabnya adalah pipa air itu telah berkarat sedemikian parah sehingga tidak dapat mengalirkan air ke kolam. Hubungan kolam dengan sumber air telah terputus karena saluran air tersumbat.
Mereka memperbaiki dan memulihkan fungsi saluran air itu. Hal itu membuat air dapat mengalir ke kolam lagi. Kolam itu menjadi hidup dan dapat dimanfaatkan kembali.
Kehidupan manusia dapat diibaratkan seperti kolam air itu. Dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggarannya dapat membuat hubungannya dengan Sumber Air Hidup terputus, sehingga ia mati secara rohani (Ef. 2:1). Putusnya hubungan dengan Allah membuat hidupnya kering dan merana. Relasi dengan diri sendiri, keluarga, sesama, dan lingkungannya menjadi penuh dengan masalah.
Kristus telah melakukan karya pemulihan bagi manusia berdosa. Ia datang ke dunia untuk menyelesaikan masalah dosa dan memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Karya pemulihan Kristus digenapkan melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Kristus telah memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Hal itu semata-mata karena kasih karunia-Nya, dan manusia menerimanya dengan iman-percaya.
Pulihnya hubungan dengan Allah ternyata memulihkan hubungan kita dengan diri sendiri, sesama dan lingkungan. Kehidupan orang berdosa yang telah dipulihkan Kristus dapat diumpamakan sebuah kolam yang dulu kering dan kotor tetapi sekarang sudah dibersihkan dan dialiri air dari sumber air yang jernih. Kolam itu menjadi sehat, ikan-ikan bisa berenang bahagia, pemandangan menjadi indah, dan orang-orang suka duduk di sekitarnya.
Kitab Kolose 1:19-4:5 membicarakan pemulihan Kristus ini. Ia telah mengadakan karya pendamaian oleh darah-Nya, sehingga hubungan antara orang-orang percaya dengan Allah dipulihkan (Kol. 1:19-23). Bagian selanjutnya membicarakan konsekwensi dari pemulihan hubungan dengan Allah itu, yaitu: 1. Pemulihan hidup, sehingga memiliki kepenuhan dalam Kristus (Kol. 2:1-15); 2. Pemulihan tujuan hidup, sehingga memikirkan dan mencari perkara yang di atas di mana Kristus ada (Kol. 2:16-3:4);dan 3. Pemulihan hubungan dengan sesama (Kol. 3:5-4:5).
Pemulihan hubungan dengan sesama itu menyangkut beberapa aspek, antara lain: a. Pemulihan dalam hidup pribadi (3:5-11); b. Pemulihan dalam hidup berjemaat (3:12-17); c. Pemulihan dalam hidup keluarga (3:18-21); d. Pemulihan dalam hidup di tempat kerja (3:22-4:1); e. Pemulihan dalam hidup terhadap orang-orang luar (4:2-5).
Pemulihan itu tidak terjadi secara otomatis, tetapi hanya terjadi kalau kita mau taat pada-Nya dan melaksanakan firman-Nya. Ada bagian yang telah dikerjakan Kristus bagi kita, tetapi ada bagian yang perlu kita kerjakan untuk memuliakan Dia.
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka
