Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
3,543 views

[RENUNGAN PAGI] Yosua 24:14-15
 

Keluarga adalah unit dasar dari gereja dan masyarakat, yang dikukuhkan oleh Allah sendiri. Sebagai mana jemaat, keluarga adalah pusat hidup kerohanian. Hal ini tidak boleh diabaikan oleh para orang tua dan anggota-anggota keluarga lainnya. 

Di GKI Gading Serpong diadakan progam pelayanan yang dinamakan PeGa (Persekutuan Keluarga). PeGa diadakan untuk mendorong dan menfasilitasi keluarga-keluarga Kristen bersekutu dan beribadah di rumah masing-masing. Hendaklah kita pun menjalankan persekutuan keluarga dengan mengajak seisi rumah kita bersama-sama beribadah kepada Tuhan.

Marilah kita belajar dari Yosua yang memiliki komitmen untuk membawa seisi rumahnya beribadah kepada Tuhan. Dari hidup dan pengajaran Yosua, kita dapat memperlajari beberapa hal yang penting untuk kita terapkan dalam kehidupan keluarga kita, yaitu:

1. Hidup yang takut dan hormat kepada Tuhan (Yos. 24;14a). Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Ams. 1:7). Orang tua perlu memulainya, kemudian menularkannya kepada anak-anak dan seisi rumahnya.

2. Mengajar keluarga untuk beribadah kepada-Nya dengan tulus iklas dan setia (Yos. 24:14b). Beribadah kepada Tuhan tidak dapat dipaksakan. Ajarlah anak-anak dengan kasih dan keteladanan.

3. Menjaga kesetiaan kepada Allah (Yos. 24:14c). Ada banyak pilihan untuk mengalihkan perhatian kita dari Allah. Pada masa Yosua, banyak berhala yang menjauhkan umat Israel dari Allah yang benar. Pada saat ini juga serupa, hanya bentuk berhalanya ada yang sudah tidak sama. Berhala masa kini bisa dalam bentuk uang, karir, popularitas, kesenangan, perdukunan, ramal-meramal dan sebagainya. Singkirkanlah berhala-berhala itu dari hati dan pikiran kita. Tempatkanlah segala sesuatu pada kedudukan dan porsinya, dan jadikanlah Tuhan yang terutama dalam hidup kita.

4. Menggunakan hak spiritual dengan baik (Yos. 24:15a). Kita diberi kebebasan untuk beribadah kepada Allah. Tetapi kita juga diberi kebebasan untuk tidak melakukannya. Pilihan ada di tangan kita. Di sini kearifan kita sungguh diperlukan. Kita bisa saja menghabiskan semua waktu dan energi untuk hal-hal lain, tanpa mempedulikan Allah. Tetapi alangkah bijaknya bila kita selalu dapat menyisihkan waktu untuk bersekutu dengan-Nya.

5. Membawa seisi rumah untuk beribadah kepada Tuhan (Yos. 24:15b). Bukan diri kita saja yang butuh Tuhan, tetapi seisi rumah kita memerlukan-Nya. Bawalah seluruh keluarga kita beribadah kepada Tuhan.  Bukan hanya di gedung gereja, tetapi juga di tengah keluarga kita masing-masing.

Ingatlah firman Tuhan: “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15b)

Good morning. God bless you!

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...