Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
2,530 views

[RENUNGAN PAGI]  Matius 5:43-44

“To love who love us”, bukanlah perkara yang sulit. Tidaklah sukar bagi kita untuk mengasihi orang yang mengasihi kita.

Tetapi “to love the unlove”, bukanlah perkara yang mudah. Sungguh tidak mudah mengasihi org yang kita anggap tidak layak untuk dikasihi.

Kita sudah terbiasa menerapkan prinsip kasih yang bersyarat. Kita mengasihi orang lain,  jikalau dia mengasihi, menghargai, mengakui dan menerima diri kita.

Dengan demikian, secara tidak sadar kita mengembangkan sikap menolak, berantipati dan membenci orang-orang yang tidak mengasihi diri kita.  Terlebih lagi jika orang itu membenci dan memusuhi kita.

Prinsip Tuhan berbeda dengan prinsip kita. Tuhan Yesus mengajarkan kasih yang tidak bersyarat.  Di Matius 5:43-44 dituliskan, “Kamu telah mendengar firman: kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.  Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah untuk mereka yang menganiaya kamu”.

Kasih yang tak bersyarat adalah kasih yang mampu diarahkan dan dinyatakan secara tulus dan konkrit kepada orang-orang yang sengaja memusuhi dan membenci kita. Itulah yang Tuhan Yesus ajarkan pada kita.

Dia mengajar kita untuk mengasihi orang yang memusuhi kita dan berdoa untuk orang yang berbuat jahat kepada kita.

Tidak mudah melakukannya. Benar!  Sebab kita harus berhadapan dgn “ego” dan “sinful nature” kita sendiri.

Meskipun sulit, dengan pertolongan-Nya, marilah kita belajar untuk menerapkannya.

Hal itu akan menolong kita mengurangi musuh dan menambah teman.

Ada cerita tentang seorang kaisar Cina yang mengatakan bahwa ia ingin melenyap semua musuh-musuhnya.

Berapa hari kemudian orang-orang menyaksikan bahwa kaisar itu duduk, makan, dan bersenda gurau dengan musuh-musuhnya.

Bawahannya menjadi heran dan bertanya, “Paduka, bukankah paduka mengatakan bahwa paduka ingin melenyapkan semua musuh?”

Kaisar itu menjawab, “Itu benar.  Saya sudah melenyapkan musuh-musuh itu.  Saya menjadikan mereka sahabat saya.”

Good Morning! God Bless You!

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...