Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
996 views

[RENUNGAN PAGI] Kolose 3:17

Ada dua macam kalender, yaitu kalendar menurut perhitungan matahari dan kalender menurut perhitungan bulan (lunar).

Perayaan tahun baru Imlek adalah perayaan tahun baru menurut kalender Lunar. Kalender Lunar dalam bahasa mandarinnya ialah “Yin Lik” dan  dalam bahasa Hokkianya adalah “Im Lek”.

Imlek atau Sin Tjia pada awalnya adalah sebuah perayaan menyambut musim semi yang dilakukan oleh para petani di Tiongkok, yang biasanya jatuh pada tanggal satu  bulan pertama di awal tahun baru.     Rakyat Tiongkok juga beranggapan bahwa Tahun Baru Imlek berarti alam semesta hidup lagi sesudah berada dalam keadaan mati selama musim dingin.

Bagi orang-orang Tionghoa perantauan saat ini, yang tidak lagi agraris, semangat Tahun Baru Imlek masih terus dipertahankan. Perayaan panen secara fisik telah bergeser kepada makna keberuntungan dan berlaku dalam pelbagai kehidupan.

Pada malam tahun baru seluruh keluarga besar berkumpul untuk makan bersama. Semua anggota keluarga pulang untuk makan “Thuan Yen Huan” (Makan bersama yang menyatukan keluarga). Keesokan harinya, tahun baru Imlek tiba. Pada saat itu setiap orang saling mengucapkan selamat dan saling bermaaf-maafan. Seluruh anggota keluarga memakai baju baru dan anak-anak mendapat angpau.

Apakah orang Tionghoa yang Kristen boleh merayakan tahun baru Imlek?

Orang Kristen Tionghoa boleh merayakan Tahun Baru Imlek. Tetapi apa yang dilakukan harus tetap berpatokan pada ajaran Tuhan Yesus.

Perayaan Tahun Baru Imlek dirayakan oleh dua golongan orang Tionghoa. Golongan pertama ialah mereka yang memelihara meja abu leluhur. Golongan kedua adalah mereka yang tidak lagi memelihara meja abu leluhur. Orang Tionghoa Kristen termasuk golongan yang kedua ini.

Golongan pertama mempunyai kesibukan sendiri, yaitu mengatur dan menghias meja abu atau meja sembahyang. Sehubungan Tahun Baru ini ada beberapa kali sembahyang. Hal ini akan diulas lagi di hari berikutnya.

Golongan kedua menyambut tahun baru Imlek dengan cara yang sederhana saja. Mereka membersihkan rumah, menyediakan pakaian baru untuk anak-anak, mengatur kue-kue untuk di meja tamu, menyediakan minuman atau masakan istimewa, dan membagi angpau.

Dalam merayakan Tahun Baru Imlek, orang Kristen Tionghoa harus tetap ingat Firman Tuhan:

“Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semua itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kolose 3:17).

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...