Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
1,894 views

[RENUNGAN PAGI] Keluaran 18:13-26; Kisah Para Rasul 2:46-47

Kelompok kecil merupakan salah satu pola yang dipakai Allah guna mempertumbuhkan, memelihara dan memakai umat-Nya di sepanjang sejarah. Hal ini dapat dipelajari dari Alkitab, baik dari dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

Dalam Perjanjian Lama, Allah seringkali menggunakan kelompok-kelompok kecil untuk melaksanakan karya-Nya.  Allah memakai  8 orang dalam keluarga Nuh untuk menggenapkan rencana-Nya bagi dunia ini (Kejadian7 – 9).  Demikian pula Ia memakai Daniel beserta teman-teman kelompok kecilnya untuk bersaksi di tanah pembuangan mereka di Babel (Dan. 1:6; 13-20; 2:17-18).

Lihat juga contoh Musa dalam Keluaran 18:13-26.   Pada awalnya Musa kelelahan dalam melayani umat Israel yang banyak jumlahnya dan umat pun kurang mendapat perhatian dan pelayanan yang baik. Kemudian ia mengikuti nasihat mertuanya, Yitro, untuk membagi umat ke dalam kelompok 1000 orang, 100 orang, 50 orang,dan 10orang.  Hal itu sangat meringankan beban pelayanan Musa, dan setiap orang dari umat Israel itu bisa mendapat perhatian dan pelayanan yang  jauh lebih baik. 

Dalam Perjanjian Baru  pola kelompok kecil itu terus dipergunakan. Tuhan Yesus Kristus sendiri menggunakan metode kelompok kecil, yaitu memfokuskan pemuridan kepada 12 orang murid (Mat. 10-1-5).  Murid-murid itu selain bersekutu dan belajar dari Tuhan Yesus, mereka juga diutus untuk melayani dan bersaksi.

Pada saat Gereja mula-mula berdiri, selain mengadakan kebaktian bersama di Bait Allah, umat Tuhan juga bersekutu dalam kelompok-kelompok kecil di rumah masing-masing (Kis. 2:46-47). Dalam kelompok kecil itu mereka menyembah Tuhan, bersekutu, belajar firman-Nya, melayani, dan bersaksi.

Kelompok kecil masih relevan hingga saat ini.  Kelompok kecil merupakan sarana yang sangat baik untuk mempertumbuhkan kwalitas jemaat dalam  mewujudkan persekutuan serta melaksanakan pelayanan dan kesaksian.

Ingatlah firman Tuhan: ”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah.” (Kisah 2:46-47a)

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...