Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
732 views

[RENUNGAN PAGI] 2 Korintus 12:7-10

Orang Jepang punya kebiasaan makan ikan salmon yang segar karena bergiji tinggi.

Dulu ikan salmon hasil tangkapan nelayan sebagian besar mati saat dibawa ke darat.

Kemudian nelayan Jepang memasukkan seekor hiu kecil ke bak air tempat menyimpan ikan-ikan salmon di kapal.  Hiu kecil itu mengejar-ngejar ikan salmon. Hasilnya, sebagian besar ikan salmon tetap hidup dan segar.

Orang yang iri hati, sakit hati, atau pahit hati dapat diibaratkan seperti “hiu kecil”.

Kekurangan kita yang selalu dikejarnya. Bila ada kelemahan kita yang terlihat, langsung disergap dan dilahapnya. Setelah itu dimuntahkannya ke mana-mana. Kita kerepotan dibuatnya.

“Hiu kecil” itu membuat hidup kita tidak nyaman. Meskipun demikian, bersyukurlah, sebab dengan adanya “hiu kecil” itu kita justru jadi tidak lengah dan pongah, sebaliknya selalu waspada, tabah dan berdoa.

Rasul Paulus punya pengalaman yang sama. Ia berkata, “Aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri” (2 Kor. 12:7).

Sebagian penafsir menafsirkannya sebagai penyakit, tetapi penafsir-penafsir lain menafsirkannya sebagai orang-orang yang mencari-cari kesempatan menyerang dan menjatuhkan Paulus (bdg 2 Kor 12:10).

Tentang hal itu Paulus sudah 3 kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur daripadanya. Tapi jawab Tuhan kepadanya: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”(2 Kor. 12:8-9).

Adanya “hiu kecil” membuat kita menyadari betapa lemahnya kita.

Hal itu membuat kita lebih bersandar kepada Allah, sehingga kita dapat menikmati kuasa-Nya.

Kita diingatkan untuk selalu menginstropeksi diri dan memperbaiki diri di hadapan-Nya.

Kita disadarkan agar selalu mawas diri, berbenah diri, dan berserah diri kepada-Nya.

Bagaimana pun tidak enaknya, kita harus bersyukur bila Tuhan mengijinkan adanya “hiu kecil” di sekitar kita.

“Hiu kecil” itu membuat kita terus bergerak dan berinovasi, sehingga hidup kita semakin berarti dan bersumbangsih.

Good Morning! God Bless You!

 

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...