RENUNGAN PAGI: Efesus 4:2
Kepedulian pada sesama dapat hilang di tengah-tengah kesibukan manusia. Orang-orang yang sibuk bekerja, meniti karir, atau menumpuk harta, seringkali lupa mempedulikan orang lain. Tidak sedikit orang yang sibuk dengan urusan dan kepentingan masing-masing, sehingga tidak lagi punya waktu memperhatikan kepentingan sesamanya.
Kepeduliaan harus dibangun dan dipertahankan. Kepeduliaan tidak datang dengan sendirinya. Ia lahir dari hati yang mengasihi. Orang-orang yang telah mengalami kasih Allah, memiliki kasih Allah, dan hendak membagikan kasih Allah pasti akan peduli kepada sesamanya.
Rahmat Allah harus diresponi dengan hati yang bersyukur. Ucapan syukur tidak cukup dengan kata-kata, tetapi juga dengan karya nyata. Ucapan syukur kepada Allah harus diwujudkan pula melalui kepedulian kepada sesama. Ingatlah sabda Tuhan: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).
Kepedulian tidak hanya berjalan satu arah, tetapi sebaiknya dua arah. Allah memberikan anugrah dan manusia meresponinya dengan syukur. Dalam kehidupan bersama, kepedulian juga dinyatakan dengan tindakan ”saling”, yaitu: ”saling mengasihi” (Yoh. 13:34), ”saling mendoakan” (Yak. 5:16), ”saling membangun” (1 Tes. 5:11), ”saling mendahului dalam memberi hormat” (Rm. 12:10), dan ”saling membantu” (Ef. 4:2).
Pertahankanlah kepedulian! Sama seperti Allah mempedulikanmu, hendaklah kamu hidup saling mempedulikan satu dengan yang lain. Allah berkenan kepada orang-orang yang peduli. Mempedulikan orang lain adalah juga berarti mempedulikan diri sendiri.
Ingatlah firman Tuhan: ”Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” (Efesus 4:2b)
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka.