Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
2,356 views

[RENUNGAN PAGI]  Filipi 2:5-8

Sebuah kepedulian dapat hilang di tengah-tengah kesibukan manusia.  Orang-orang sibuk bekerja, meniti karir, atau menumpuk harta, tetapi lupa mempedulikan sesama.  Orang-orang sibuk dengan berbagai urusan sehari-hari, sehingga tidak lagi punya waktu untuk memperhatikan kepentingan suami/istri, orang tua/anak,  saudara-saudara, dan sesamanya.

Natal mengingatkan manusia tentang pentingnya kepedulian.   Natal bukan sekedar peristiwa kelahiran biasa.   Natal adalah inkarnasi Allah menjadi manusia.   Hal itu terjadi karena Ia mengasihi dan peduli pada manusia yang berdosa.

Tuhan Yesus pada dasarnya sama dengan Allah, tetapi Ia tidak merasa bahwa keadaan-Nya yang ilahi itu harus dipertahankan-Nya.  Sebaliknya Ia mengesampingkan kuasa serta kemuliaan-Nya dan mengambil sikap seorang hamba dan menjadi sama seperti manusia.  Ia merendahkan diri, dan hidup dengan taat kepada Allah sampai mati — yaitu mati disalib.

Natal mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus rela meninggalkan takhta surgawi untuk datang ke dunia fana ini.  Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat. 20:28).   Hal ini terjadi karena Ia mengasihi dan peduli pada manusia yang berdosa.

Kasih dan kepedulian Tuhan Yesus harus diresponi dengan hati yang bersyukur.  Ucapan syukur tidak cukup dengan kata-kata, tetapi juga dengan karya nyata.   Ucapan syukur kepada Allah harus diwujudkan pula melalui kepedulian kepada sesama.  Sebab Tuhan bersabda: ”Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).

Kepedulian tidak hanya berjalan satu arah, tetapi sebaiknya dua arah.  Allah mengaruniakan anugrah-Nya dalam Kristus, dan manusia meresponinya dengan percaya dan bersyukur.  Dalam kehidupan bersama, kepedulian juga dinyatakan dengan tindakan ”saling”, yaitu: ”saling mengasihi” (Yoh. 13:34), ”saling mendoakan” (Yak. 5:16), ”saling membangun”  (1 Tes. 5:11), ”saling mendahului dalam memberi hormat” (Rm. 12:10),  dan ”saling membantu” (Gal. 6:1-10).

Pertahankanlah kepedulian!   Sama seperti Tuhan Yesus  mempedulikanmu, hendaklah kamu hidup saling mempedulikan satu dengan yang lain.   Tuhan berkenan kepada orang-orang yang peduli pada sesamanya.   Mempedulikan orang lain juga berarti mempedulikan diri sendiri.

SELAMAT HARI NATAL!

TUHAN MEMBERKATI SAUDARA!

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...