Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
2,147 views

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16; 25:31-46; 28:18-20

 

Kesaksian adalah tugas penting yang harus dijalankan Gereja di dunia ini. Jika suatu Gereja tidak lagi menjalankan fungsi kesaksiannya, maka ia bagaikan garam yang menjadi tawar (Mat. 5:13).

Tuhan Yesus sendiri menjalankan kesaksian dan Ia juga mengutus murid-murid-Nya untuk melaksanakannya. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus Kristus berkeliling ke semua kota dan desa untuk mengajar dalam rumah-rumah ibadat, memnyembuhkan orang sakit, dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga (Mat. 9:35). Tuhan Yesus juga mengajar dan mengutus murid-murid-Nya untuk menjadi saksi-Nya (Mat. 10:5-15; Luk. 10:1-3). 

Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk menjadi saksi-Nya dengan kesaksian yang utuh (holistik). Dari pengajaran Tuhan Yesus kita dapat melihat tiga bentuk kesaksian yang perlu diperhatikan, yaitu bersaksi melalui kehidupan, kepedulian, dan pemberitaan.

1.     Bersaksi melalui kehidupan (presensi).

Ia mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka adalah garam dan terang dunia (Mat. 5:13-16). Ia menghendaki agar mereka memiliki kehidupan yang memberikan citra rasa dan memancarkan terang. Apabila mereka memiliki kehidupan yang baik, sudah tentu orang-orang yang berinteraksi dengan mereka akan mengalami kebaikan itu.

Kehadiran orang-orang percaya di tengah dunia ini seharusnya menjadi kesaksian yang hidup. Orang-orang di sekitar kita pertama-tama bukan melihat isi iman yang kita pahami, tetapi kehidupan baik dari iman yang kita jalani. Setelah melihat kehidupan iman kita yang baik, mereka baru bisa membuka diri untuk mendengarkan isi iman yang Tuhan ingin kita beritakan. 

Sebagai umat Tuhan, diharapkan setiap anggota gereja dapat menjadi terang dan garam pada semua bidang kehidupan dalam masyarakat, bangsa, negara dan dunia. Umat Tuhan tidak boleh menjadi penonton yang pasif, tetapi hendaknya ia menjadi terang dan garam untuk menghadirkan kerajaan Allah sesuai dengan telenta dan kapasitas masing-masing.

2.       Bersaksi melalui  tindakan kasih dan kepedulian pada sesama (Chariti).

Pada saat seorang ahli Taurat bertanya tentang hukum mana yang terutama dalam hukum Taurat, maka Tuhan Yesus menjawab: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu… Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat. 22:37-40).

Kasih adalah dasar dari seluruh hukum Taurat, dan kasih itu harus dipraktekkan dalam tindakan yang nyata. Salah satu hal yang penting adalah menyatakan kepedulian kepada mereka yang berkekurangan, sakit, tersingkir, dan tertindas. Dalam Matius 25:31-46 Tuhan Yesus mengajarkan bahwa  segala sesuatu yang dilakukan orang-orang percaya kepada orang yang paling hina itu berarti telah melakukannya untuk diri-Nya. Sebaliknya, segala sesuatu yang mereka tidak dilakukan untuk mereka, berarti tidak dilakukan untuk Tuhan.

3.     Bersaksi melalui pemberitaan (proklamasi).

Tuhan Yesus juga menghendaki agar murid-murid bersaksi melalui pemberitaan Injil (Mat. 28:18-20). Agar mereka dapat bersaksi dengan efektif, Ia telah mengutus Roh Kudus untuk memperlengkapi mereka dengan kuasa (Kis. 1:8; bd. Kis. 2).

Pada saat memulai pelayananan-Nya di dunia, Tuhan Yesus memanggil murid-muridnya: ”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Mat. 4:19; Mrk. 1:17). Setelah bangkit dan akan naik ke surga, ia memberikan amanat agar mereka menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:18-20). Hal itu menunjukkan bahwa memberitakan Kabar Baik itu sangat penting dan merupakan tugas semua murid Tuhan, termasuk Saudara.

Gereja harus menjalankan fungsi kesaksiannya serta mempersiapkan orang-orang percaya untuk bersaksi bagi Kristus secara utuh. Kesaksian itu dapat dijalankan dalam tiga macam bentuk yang saling melengkapi, yaitu melalui kehadirannya (presensi), pelayanan kasih (chariti), dan pemberitaan Injil (proklamasi).

 

Good morning. God bless you.

Andreas Loaanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...