[RENUNGAN PAGI] Roma 12:2
Air laut asin rasanya, tetapi ikan yang hidup di dalam laut tidak menjadi asin.
Mengapa bisa demikian?
Karena ikan mempunyai kemampuan mencegah mineral garam air laut meresap ke dalam tubuhnya (insulasi) dan dapat menyaring apa yang dibutuhkannya (filterisasi).
Orang-orang percaya hendaklah belajar dari ikan-ikan di laut. Kendatipun diutus ke tengah-tengah dunia, tetapi tidak menjadi serupa dengan dunia.
Janganlah menjadi serupa dengan dunia (Rm. 12:2a). Serupa dengan dunia itu antara lain mementingkan diri sendiri, meterialistis, hedonis, suka berbuat dosa, tidak takut akan Tuhan, dan sebagainya. Janganlah kita terinfeksi oleh nilai-nilai dunia yang tidak menuruti Allah.
Ada dua jenis sikap orang terhadap dunia yang tidak tepat, yaitu: imitasi (meniru dunia) dan isolasi (menjauhi dunia). Tuhan tidak menghendaki keduanya.
Tuhan menghendaki agar kita dapat mencegah pengaruh buruk dari dunia meresap ke dalam diri kita (insulasi) dan dapat menyaring apa yang berguna (filterisasi).
Dengan demikian, kendatipun kita tetap berada di dunia tetapi tidak menjadi serupa dengan dunia.
Selain itu, hendaklah kita berubahlah oleh pembaharuan budi kita (Rm 12:2b ).
Berubah dalam bahasa Yunani adalah ”metamorphosis”, suatu istilah yang dipakai bagi ulat yang berubah menjadi kupu-kupu. Jangan lagi kita hidup dan berpikir seperti manusia lama, tetapi marilah kita menyerahkan diri untuk terus-menerus diperbaharui menjadi manusia baru yang serupa Kristus.
Biarlah kita mengalami pembaharuan budi di dalam Kristus sehingga dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi serahkanlah dirimu untuk ditransformasi di dalam Kristus. Jadilah yang terbaik yang mungkin Saudara capai.
Be your best.
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka