[RENUNGAN PAGI] Kisah 2:1-13
Bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia utk berkomunikasi, bersekutu dan saling membangun. Di samping bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing, bagi orang-orang Kristen masih ada bahasa lain, yaitu bahasa roh. Bahasa roh adalah karunia dari Roh Kudus kepada orang-orang percaya.
Ada dua jenis bahasa roh yang dinyatakan dalam Alkitab. Bahasa roh yang pertama, adalah bahasa roh yang dapat dimengerti oleh semua orang yang berasal dari berbagai bangsa dan daerah. Bahasa roh inilah yang kita renungkan hari ini.
Bahasa roh ini digunakan murid-murid pada saat turunnya Roh Kudus di hari Pentakosa (Kis. 2 :4-11). Pada hari Pentakosta, murid-murid yang dipenuhi Roh Kudus mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang dikaruniakan Roh Kudus kepada mereka.
Pada hari itu banyak orang Yahudi dari berbagai negeri berada di Yerusalem untuk mengikuti upacara-upacara keagamaan. Ketika mereka mendengar bunyi yang menderu di langit di atas rumah yang ditempati murid-murid Yesus, berkerumunlah mereka di tempat tersebut untuk melihat apa yang terjadi.
Mereka melihat dan mendengar para rasul menggunakan bahasa roh yang dikaruniakan Roh Kudus. Mereka semua menjadi tecengang-cengang dan heran. Mereka heran bagaimana mungkin mereka masing-masing mendengar murid-murid Yesus berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri, yaitu bahasa yang mereka pakai di negeri asal mereka.
Dengan sangat termangu-mangu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Apa arti semuanya ini?” Tapi ada juga yang menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis”.
Kesempatan itu dipakai oleh Petrus yang penuh Roh Kudus untuk memberitakan firman Tuhan kepada mereka. Pada hari itu orang yang percaya kepada Kristus dan memberi diri dibaptis kira-kira tiga ribu jiwa.
Suatu peristiwa yang luar biasa, tetapi itulah yang benar-benar terjadi. Murid-murid dapat berbicara dalam bahasa roh yang dapat dimengerti oleh semua orang dari berbagai bangsa dan bahasa. Karunia itu menjadi jembatan untuk menyampaikan berita Injil kepada banyak orang.
Kita patut bersyukur atas karunia yang dianugrahkan-Nya. Biarlah hal ini dapat mendorong kita semakin giat memberitakan firman-Nya.
Ingatlah firman Tuhan:
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15).
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka