Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
3,162 views

RENUNGAN PAGI: Kisah Para Rasul 20:35

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.  Itulah prinsip firman Tuhan yang dipegang rasul Paulus dalam melayani sesama.

Prinsip tersebut memang terdengar tidak masuk akal bagi sebagian orang pada masa kini.  Sekarang ini tidak sedikit orang yang berpikir bahwa ketika ia memberi maka miliknya berkurang, ketika ia menerima maka miliknya bertambah. Bagi sebagian orang, yang beranggapan bahwa menerima berarti penambahan dan memberi berarti pengurangan, prinsip lebih berbahagia memberi dari pada menerima itu tentu saja dianggap aneh.

Sebenarnya memberi bukan berarti pengurangan, tetapi bisa juga sebaliknya. Orang yang memberikan sukacita kepada orang lain, akan bertambah sukacitanya.  Orang yang memberikan cinta kasih kepada orang lain, akan bertambah cinta kasihnya. Orang yang memberikan kebahagiaan kepada orang lain, akan bertambah kebahagiaannya.

Memberi membuat orang tambah sehat. Dr. Allan Luks melakukan riset yang mendalam tentang hubungan memberi dan kesehatan. Survey yang dilakukan melibatkan 3.000 sukarelawan dan 90% dari sukarelawan tersebut berkata, “Memberi atau menolong orang lain dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi stress, meningkatkan endorphin, dan meningkatkan kesehatan.” Prof. David McClelland juga menambahkan, “Melakukan sesuatu yang positif terhadap orang lain akan memperkuat sistem kekebalan tubuh.”

Memberi itu memperpanjang umur. James House di risetnya menyimpulkan, “Menolong orang lain secara sukarela meningkatkan kebugaran tubuh dan angka harapan hidup.”   

Memberi membuat kita lebih berbahagia. Elizabeth Dunn telah melakukan riset berkali-kali terhadap orang yang suka memberi. Dari hasil penelitian tersebut, Dunn menyimpulkan bahwa memberi sesuatu kepada orang ternyata mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa.

Ketika kita menerima pemberian orang lain pastilah kita merasa senang. Tapi jika ingin merasakan kebahagiaan yang lebih besar, maka kitalah yang harus memberi.

 

Camkanlah firman Tuhan: “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah 20:35)

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...