Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
718 views

[RENUNGAN PAGI]  I Petrus 3 :8-12

Pada suatu pagi di tahun 1888, Alfred Nobel, merasa kaget membaca berita kematiannya sendiri di surat kabar:  “Raja dinamit Alfred Nobel telah meninggal dunia”.

Sebenarnya yang meninggal adalah saudaranya, namun seorang wartawan salah sangka dan menulis tentang meninggalnya Alfred. Dari kesalahan itulah untuk pertama kalinya Alfred Nobel dapat melihat dirinya menurut pandangan dunia terhadapnya: “Raja Dinamit”.

Alfred Nobel sebelumnya sudah terkejut menyaksikan bahwa dinamit hasil penemuan justru dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang merusak. Pada saat pemberitaan itu ia lebih terkejut lagi karena dirinya disebut sebagai “Raja Dinamit”.

Setelah peristiwa itu, Alfred menegaskan kembali tujuan hidupnya untuk sesuatu yang mulia. Ia semakin banyak melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi banyak orang. Di akhir hidupnya ia membuat wasiat dan menyerahkan kekayaannya untuk memberikan penghargaan kepada orang-orang yang berjasa besar terhadap kemanusiaan dan perdamaian.

Penghargan itu kini dikenal sebagai hadiah Nobel, yang dianugerahkan kepada orang-orang yang berjasa dalam bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra dan perdamaian. Penghargaan Nobel diserahkan di Swedia setiap tahunnya pada tanggal 10 Desember, menurut tanggal wafatnya Alfred Nobel.

Saat ini dunia sudah melupakan hubungan antara nama Alfred Nobel dengan dinamit. Sekarang dunia mengenalnya dalam kaitan dengan usaha kemanusiaan dan perdamaian.

Melakukan usaha yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan perdamaian bukan hanya baik di hadapan manusia, tetapi hal itu sungguh berkenan di hati Allah. Sebagaimana yang dinyatakan dalam I Petrus 3:8-12, bahwa orang-orang percaya dipanggil untuk menyatakan kasih dan perdamaian kepada sesamanya.

Orang-orang percaya dipanggil untuk mengasihi sesama dan membawa damai di tengah dunia. Oleh sebab itu, marilah kita aktif menciptakan dan membina perdamaian dengan semua orang. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi sebaliknya hendaklah kita memberkati, karena untuk itulah kita dipanggil. Hendaklah kita menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik. Carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

Ingatlah firman Tuhan: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:9)

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

 

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...