RENUNGAN PAGI: Kolose 4:3-4
Seorang pemuda naik ke sebuah perahu yang didayung nelayan tua. Ia melihat ada tulisan di kedua dayung nelayan itu. Ia terus memperhatikannya dan berusaha untuk mengetahui apa isi tulisan di kedua dayung itu.
Ternyata pada dayung yang satu tertulis kata “DOA”, dan pada dayung yang lain kata “KERJA”. Sesudah mengetahuinya, dengan nada mengejek ia berkata, “Bapak tua, bapak sudah ketinggalan jaman. Kalau orang sudah bekerja, apa lagi yang diinginkannya dari doa?”
Nelayan tua itu tidak berkata apa-apa, tetapi ia melepaskan dayung yang bertuliskan kata DOA. Ia terus mendayung dengan satu dayung pada satu sisi perahu.
Apa yang terjadi? Perahu itu jadi berputar dan tidak bisa maju dengan lurus. Peristiwa itu membuat sang pemuda menjadi sadar dan mengerti bahwa di samping dayung KERJA, juga dibutuhkan dayung DOA.
Paulus sangat memahami hal ini, yaitu selain kerja dibutuhkan doa. Itu sebabnya ia meminta agar jemaat di Kolose berdoa bagi dirinya dan pekerjaannya.
Paulus sadar bahwa tanpa dukungan doa ia tidak dapat berbuat banyak. Kendatipun ia rajin memberitakan Injil, bila pintu hati orang-orang lain tetap tertutup, maka segala jerih lelahnya akan sia-sia. Walaupun ia giat menceritakan Kabar Baik tentang Kristus, tapi kalau para pendengarnya terus mengeraskan hati untuk menolak, maka semua pekerjaannya tidak akan membuahkan hasil.
Paulus meminta dukungan doa jemaat di Kolose, agar Allah membukakan pintu untuk pemberitaan Injil yang dia dan rekan-rekannya kerjakan. Ia juga minta didoakan supaya dia dan teman-temannya tetap berani mengabarkan Kabar Baik itu secara terbuka dan lengkap, serta menerangkannya sebagaimana mestinya.
Untuk bersaksi bagi Kristus dibutuhkan KERJA dan DOA. Saat ini banyak juga hamba-hamba Tuhan dan pekerjaan penginjilan yang membutuhkan dukungan doa kita. Marilah kita mengajak keluarga kita untuk berdoa mendukung pemberitaan Kabar Baik. Sudah tentu bantuan daya dan dana juga dibutuhkan, tetapi dukungan doa sangat diperlukan.
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka
