Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
611 views

 RENUNGAN PAGI:  Matius 5:43-44; Lukas 23:34

“To love who love us”, bukanlah perkara yang sulit. Tidaklah sulit bagi kita untuk mengasihi orang yang mengasihi kita. 

Prinsip dunia adalah mengasihi orang-orang yang mengasihi dirinya. Prinsip kasih ini pada hakekatnya adalah penerapan kasih yang bersyarat, yaitu kita mengasihi orang-orang lain, jikalau mereka mengasihi, menghargai, mengakui dan menerima diri kita.

“To love the lovely” juga tidak sukar. Tidak sukar bagi kita untuk mengasihi orang-orang yang menarik, baik, setia, sopan, dan pandai bergaul.

Tetapi “to love the unlove”, bukanlah perkara yang mudah. Mengasihi orang-orang yang tidak menarik, menyebalkan, apalagi pernah menyakitkan hati kita, merupakan pekerjaan yang sulit. Meskipun demikian, Tuhan mengajar kita agar mengasihi mereka.

Tuhan Yesus mengajarkan kita “to love the unlove”, yaitu mengasihi orang-orang yang tidak semestinya dikasihi. Bukan hanya orang-orang yang tidak menarik dan menyebalkan saja yang harus kita kasihi, tetapi juga musuh kita. Dalam Matius 5:43-44 dituliskan ajaran Tuhan Yesus: “Kamu telah mendengar firman: kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah untuk mereka yang menganiaya kamu”.

Tuhan Yesus bukan hanya mengajarkannya, tetapi Ia juga melakukannya. Pada saat Ia ditangkap, diadili, dihina, diejek, disiksa dan disalibkan, Ia tidak membalas mereka dengan dendam, kemarahan, kutukan, atau caci maki. Di atas kayu salib Ia justru berdoa untuk orang-orang yang berbuat jahat kepada-Nya. Ia berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34)

Dengan kata dan perbuatan Tuhan Yesus mengajar kita untuk memiliki kasih yang tak bersyarat. Kasih yang tak bersyarat adalah kasih yang mampu diarahkan dan dinyatakan secara tulus ikhlas dan konkrit kepada sesama kita, termasuk orang-orang yang sengaja memusuhi dan membenci kita. Kasih itu membuat kita bisa “to love the unlove”.

 

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...