Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
803 views

 [RENUNGAN PAGI]  Mazmur 1:1-2

John C. Maxwell menuliskan, “Setiap kita adalah hasil dari lingkungan yang mengelilingi kehidupan kita….  Dua orang bisa tinggal di daerah yang sama, di bawah hukum yang sama, dengan hak istimewah yang sama, tetapi menjadi berbeda secara drastis dalam nilai, prioritas, dan gaya hidup mereka.   Mengapa?   Karena lingkungan mereka.”

Apa yang dikatakan Maxwel tidak salah.  Lingkungan pergaulan kita dan anak-anak kita dapat membentuk sistim nilai, prioritas dan gaya hidup kita dan keluarga kita.

Mazmur 1 mengajak umat Allah untuk memperhatikan lingkungan pergaulannya.  Dari sudut negatip, ada tiga perbuatan yang harus diperhatikan, yaitu tidak menuruti nasihat orang fasik, tidak mengikuti teladan hidup orang berdosa, dan tidak bersekutu dengan orang-orang yang menertawakan Allah  serta menganggap remeh sesama (ayat 1). Inti dari ketiga perbuatan itu adalah menjauhi pergaulan dengan orang-orang fasik.

Masalahnya, kita tidak bisa menjaga agar lingkungan kita dan anak-anak kita tetap “steril” dari orang-orang yang dapat membawa pengaruh negatip.  Sebab pada masa kini tidak mungkin kita hidup eksklusif di dunia ini.  Lingkungan rumah, sekolah atau tempat kerja terdiri dari banyak orang dengan berbagai latar belakang dan kebiasaannya. Ada yang baik, ada yang kurang baik, dan ada pula yang tidak baik.

Hidup di dunia yang tidak “steril” ini, kita harus memiliki pegangan hidup yang kuat. Mazmur 1 secara positip menyerukan agar orang-orang percaya senantiasa bergaul dengan Allah dan merenungkan firman-Nya.  Pemazmur menuliskan bahwa yang berbahagia adalah orang “yang kesukaannya ialah Taurat  Tuhan, dan merenungkan Taurat itu siang dan malam” (ayat 2).

Orang yang senantiasa bergaul dengan Allah dan merenungkan firman-Nya dimampukan untuk tetap hidup benar di tengah dunia yang jahat.  Persekutuan dengan Allah menguatkannya untuk menjaga kekudusan di antara orang-orang yang berbuat dosa.  Firman Tuhan terus menuntunnya untuk  memuliakan Allah di lingkungan orang-orang yang tidak mengindahkan-Nya.
 

Ingatlah firman Tuhan:

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Mazmur 1:1-2). 

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...