RENUNGAN PAGI: Yohanes 3:16
Kata “kasih” dalam bahasa Indonesia mempunyai dua makna. Makna pertama adalah mengasihi, atau mencintai (love). Makna kedua adalah mengasih, atau memberi (give).
Mengasihi dan memberi memang memiliki kaitan yang erat. Orang yang mengasihi pastilah akan memberi. Memberi waktu, perhatian, bantuan, perkataan yang menguatkan, dan sebagainya. Orang yang mengasihi akan memberikan yang terbaik untuk memberi kebahagiaan kepada orang yang dikasihi.
“Saudara dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi Saudara tidak mungkin mengasihi tanpa pernah memberi.” (Christian A. Baseler)
Saat kita memberi sesuatu kepada orang lain, banyak alasan dibalik tindakan tersebut. Mungkin kita memberi karena terpaksa¸ atau memberi agar mendapat penghargaan dan dihargai orang lain, atau memberi tanpa maksud apa-apa, hanya spontanitas. Memang kita dapat memberi dengan berbagai alasan, bahkan dapat memberi tanpa perasaan mengasihi. Tetapi bila kita mengasihi, maka kita tidak dapat tidak pernah memberi.
Orang yang mengasihi pasti akan memberi. Memberi waktu, perhatian, bantuan, perkataan yang menguatkan, dan apa yang dibutuhkan orang yang dikasihi. Seorang ibu yang mengasihi anaknya akan memberi segalanya kepada anaknya. Ia merasa tidak apa-apa meskipun ia tidak mendapat bagian, asalkan anaknya dapat hidup sehat dan berbahagia.
Kasih dan memberi dapat pula kita saksikan dalam diri Allah. Karena kasih yang besar Allah telah memberikan yang terbaik untuk kita. Karena kasih Ia tidak menghendaki kita binasa kerena dosa-dosa kita. Karena kasih Ia telah memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan kita.
Alkitab mengatakan: “Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal” (Yoh. 3:16, BIS)
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka