Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
762 views

RENUNGAN PAGI: 2 Korintus 9:7-8

Ada suatu kisah nyata yang menarik dalam buku  “Hadiah Terindah”, yang merupakan seri pertama dari Chicken Soup for the Soul Graphic Novel. Kisah itu bercerita tentang seorang remaja bernama Clark yang hendak menonton sirkus bersama ayahnya.

Pada saat tiba di loket, Clark dan ayahnya mengantri di belakang serombongan keluarga besar yang terdiri dari bapak, ibu dan delapan orang anak mereka. Keluarga tadi terlihat bahagia karena malam itu dapat menonton sirkus. Dari pembicaraan yang terdengar oleh Clark dan ayahnya, Clark tahu bahwa bapak kedelapan anak itu telah bekerja ekstra untuk dapat mengajak anak-anaknya menonton sirkus.  

Apa yang terjadi kemudian? Clark dan ayahnya melihat wajah bapak delapan anak itu menjadi pucat ketika hendak membayar tiket masuk. Rupanya uang 40 dollar yang telah dikumpulkannya dengan susah payah tidak cukup untuk membayar uang tiket.  Biaya tiket untuk 2 orang dewasa dan 8 anak harganya 60 dollar.

Pasangan suami istri itu pun saling berbisik, bagaimana harus mengatakan hal itu kepada anak-anak mereka. Anak-anak mereka sudah begitu gembira dan tidak sabar untuk segera masuk ke sirkus, bagaimana mungkin mereka tega memberitahu bahwa malam itu mereka batal nonton sirkus karena uangnya kurang. Mereka menjadi sedih dan bingung.

Tiba-tiba ayah Clark membungkuk sejenak, pura-pura mengambil sesuatu di tanah, kemudian berdiri dan berkata kepada bapak itu: “Maaf Pak, uang ini tadi jatuh dari saku Bapak”. Clark melihat ayahnya menjulurkan lembaran 20 dollar sambil mengedipkan sebelah matanya kapada bapak itu.

Dengan mata berkaca-kaca, bapak itu menerima uang tersebut dan mengucapkan ribuan terimakasih kepada Ayah Clark. Ia mengungkapkan betapa berartinya uang 20 dollar tersebut bagi keluarganya. Tiket seharga 60 dollar pun terbayar, dan dengan gembira keluarga besar itu segera masuk untuk menyaksikan pertunjukan sirkus.

Setelah rombongan itu masuk, ayah mengajak Clark pulang. Mereka batal nonton sirkus, karena uang ayah Clark sudah diberikan kepada bapak itu.  Meskipun batal menonton sirkus, namun malam itu Clark merasa sangat bahagia karena ia telah menyaksikan dua orang ayah yang hebat. Ia juga menyaksikan bahwa memberi itu mendatangkan kebahagiaan.

Memberi dapat mendatangkan kebahagiaan bagi si penerima. Clark menyaksikan  betapa bahagianya bapak delapan anak itu ketika menerima bantuan dari ayahnya.  Meskipun hanya diberi 20 dollar, tetapi pemberian itu tepat waktu dan sasaran, sehingga sangat berarti baginya dan bagi keluarganya.

Memberi dapat mendatangkan kebahagiaan lebih besar bagi si pemberi. Ayah Clark merasakan kebahagiaan yang luar biasa, karena bisa memberi kepada orang yang benar-benar membutuhkan.  Ayah tentu akan lebih berbahagia jika ia tahu bahwa pemberiannya itu sudah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi anaknya.

Memberi dapat mendatangkan kebahagiaan yang lebih besar bagi si pemberi, bila hal itu dilakukan dengan tulus ikhlas.  Artinya, pemberian itu didasarkan hati yang sukacita dan sukarela, bukan karena terpaksa ataupun mengaharapkan balasan.

Camkanlah firman Tuhan: “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”  (2 Kor. 9:7-8)

 

By AL GKI GadSer

Good morning. God bless you.

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...