Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
757 views

[RENUNGAN PAGI] 1 Tesalonika 5:17-18

Ada sebagian orang yang berpandangan bahwa “Doa adalah sarana memohon sesuatu kepada Allah.”

Apakah pandangan itu benar? Pandangan itu tidak salah, tetapi belum lengkap. Doa lebih dari sekedar sarana memohon sesuatu kepada Allah.

Jika doa hanya sarana untuk memohon sesuatu, maka doa itu tidak dibutuhkan lagi jika tidak ada sesuatu perlu dimohonkan. Jika demikian, hanya orang-orang yang berkekurangan yang membutuhkan doa, sedang orang-orang yang hidupnya sudah berkecukupan tidak perlu berdoa lagi.

Doa berarti “keinginan yang diarahkan”, yaitu kepada Allah. Jadi yang dicari  bukan hanya pemberian-Nya, tetapi yang terutama perlu dicari ialah Allah sendiri.

Doa bukan sekedar memohon, tetapi juga komunikasi,  penyembahan, dan ungkapan syukur. Jadi ada empat unsur dalam berdoa, yaitu:

  1. Komunikasi
  2. Penyembahan
  3. Permohonan
  4. Bersyukur

Doa adalah komunikasi orang percaya dengan Allah. Melalui doa kita berkomunikasi, bersekutu, bergaul dan bercakap-cakap dengan Allah. Sebagaimana kita lebih mengenal seseorang melalui berkomunikasi, demikian pula kita semakin mengenal Allah melalui berkomunikasi denganNya.

Doa adalah penyembahan mahkluk kepada Allah pencipta. Sudah seharusnya kita memuliakan dan menyembah Allah sebab Dialah pencipta dan penebus serta pemelihara kita. Dia adalah Allah yang layak dipuji dan disembah.

Doa adalah permohonan anak-anak Allah kepada Bapa di Surga. Melalui berdoa kita menyatakan keinginan hati dan permohonan kepada Allah. Waktu berdoa kita harus belajar meminta, meskipun Allah sudah tahu apa yang kita butuhkan. Allah senang kita memohon kepada-Nya dan mau memberi apa yang kita minta (Yoh 16:23-24).

Doa adalah ungkapan syukur kita kepada Allah yang Maha Baik. Pada saat kita menyadari dan menghitung berkat-berkat Tuhan, maka dari dalam hati akan muncul ungkapan syukur. Kita yang telah menerima kasih karunia demi kasih karunia dari-Nya, hendaklah kita menyadari serta mensyukurinya.

Doa yang benar berarti berkomunikasi, menyembah, memohon dan bersyukur kepada Allah. Melalui doa kita bergaul dengan Allah, menyembah Allah, menyampaikan isi hati, dan mengungkapkan syukur kepada Allah.  Marilah kita melakukannya dengan tekun.

Ingatlah firman Tuhan : “Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tes. 5 :17-18).

Good Morning. Gσd bless you.

Andreas Loanka

 

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...