Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
1,782 views

[RENUNGAN PAGI] 1 Petrus 1:18-19

Selamat tahun baru Imlek! Hari ini adalah perayaan tahun baru Imlek. Orang-orang  saling mengucapkan selamat tahun baru.

Ucapan selamat yang biasa diucapkan adalah: “Kong si fa chai!” (selamat berkembang dalam kekayaan). Oleh anak-anak muda biasa juga di tambahi dengan kata “Hong pau na lai” (minta angpaunya). Bisa juga mengucapkan “Kong si sin nien” (selamat tahun baru), “Sin nien cin pu” (semoga semakin maju di tahun baru),  “Sin nien khuai le” (Semoga bersukacita di tahun baru), “Wan se ju yi” (semoga semua usaha lancar), “sin chun kong si” (selamat musim semi), dan sebagainya.

Di kalangan orang2 Tionghoa Kristen, ucapan selamat yang biasa dipakai adalah “Sin nien mong en” (semoga di tahun baru beroleh anugerah Tuhan). Biasanya dilanjutkan dengan kata “Ai Cu ken sen” (semoga semakin mengasihi Tuhan). Hal ini dikarenakan paradigmanya bukan berpusat pada diri sendiri atau untuk mendapat kekayaan semata, tetapi berpusat pada Allah serta ingin mengasihi dan memuliakan-Nya.

Tahun baru Imlek identik dengan warna merah. Sejak zaman dahulu para sastrawan Tiongkok melukiskan musim semi sebagai musim yang serba merah. Sebab itu warna merah dihubung-hubungkan dengan musim semi. Selain itu, orang Tionghwa juga mengaitkan warna merah dengan keselamatan, perlindungan, rezeki dan kebahagiaan. Karena itu tidaklah mengherankan kalau hiasan-hiasan dalam rumah, pakaian, aksesoris sampai ang pau semuanya serba merah.

Warna merah juga adalah warna darah. Tanpa disadari bahwa orang-orang Tionghwa yang belum mengenal Kristus pun sudah mengetahui pentingnya merah (darah) untuk keselamatan, perlindungan, rezeki, dan kebahagiaan. Ini adalah jembatan yang sangat baik bagi orang-orang Tionghoa untuk menerima Injil.

Orang2 Tionghoa Kristen sungguh menyadari penting warnah merah (darah) untuk mendapatkan keselamatan dan hidup yang baru. Ini hanya dapat terjadi karena Kristus telah mati di atas kayu salib dan mencurahkan darah untuk menebus manusia dari dosa. Seperti yang dikatakan firman Tuhan:

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:18-19).

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...