Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
4,419 views

RENUNGAN PAGI: 1 Petrus 1:13-21

Kita dipanggil untuk menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya, namun untuk menjalaninya bukanlah perkara yang mudah. Tidaklah mudah untuk hidup kudus di dunia yang berdosa. Tidaklah mudah untuk hidup tak bercacat sementara kita masih punya banyak cela. Kendatipun demikian, kita harus bersyukur, karena kita tidak berjalan sendiri, melainkan Tuhan beserta kita. 

Dalam menjalani panggilan untuk menjadi kudus dan tak bercacat hendaklah kita memperhatikan dengan baik akan nasihat rasul Petrus. 1 Petrus 1:13-21 mengingatkan lima hal, yaitu:

Pertama, siap siaga di dalam Tuhan (1 Ptr. 1:13). Kita dinasihati untuk senantiasa siap siaga, waspada, dan meletakkan pengharapan kita sepenuhnya pada berkat yang akan dikaruniakan kepada kita pada waktu Yesus Kristus datang kembali. Sehubungan dengan ini, hendaklah kita ingat pada perkataan-Nya: “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Mat. 26:41).

Kedua, taat pada Allah dan tidak menuruti keinginan daging (1 Ptr. 1:14-15). Taatlah kepada Allah, dan janganlah kita hidup menurut keinginan yang dahulu, pada waktu kita masih belum mengenal Allah. Sekarang kita sudah menjadi anak-anak Allah oleh iman kepada Yesus Kristus (Yoh. 1:12). Oleh karena itu, sebagai anak-anak Allah hendaklah kita hidup kudus sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kita.

Ketiga, berpegang kepada firman Tuhan (1 Ptr. 1:16). “Ada tertulis” menunjuk kepada firman Allah.  Petrus mengatakan: “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”. Ini adalah pernyataan yang penuh kuasa, sebab untuk hidup kudus kita harus berjalan sesuai dengan firman-Nya. Firman Tuhan adalah pedang Roh untuk mengalahkan si Jahat (Ef. 6:17), terang yang membimbing dalam dunia yang gelap (2 Ptr. 1:19: Mzm. 119:105), makanan rohani yang menguatkan kita (Mat. 4:4; 1 Ptr. 2:2), dan air yang menyucikan kita (Ef. 5:25-27).

Keempat, menyadari adanya penghakiman Allah (1 Ptr. 1:17). Kita menyebut Allah itu Bapa pada waktu kita berdoa kepada-Nya. Nah, Allah itulah yang menghakimi manusia setimpal dengan perbuatan masing-masing tanpa pandang bulu.

Allah akan menghakimi manusia melalui Yesus Kristus yang akan datang kembali ke dunia ini. Pada saat Tuhan Yesus datang kembali, orang-orang percaya pun akan dihakimi menurut perbuatannya di hadapan Takhta Pengadilan Allah (Rm. 14:10-12; 2 Kor. 5:9-10).  “Takhta Pengadilan Allah” itu berbeda dengan “Takhta Putih Yang Besar” (The Great White Throne) yang dinyatakan dalam Wahyu 20:11-15, yaitu takhta penghakiman yang diperuntukkan bagi orang-orang tidak percaya.

Pada Hari Penghakiman kelak, Kristus akan menguji pekerjaan setiap orang percaya. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, maka ia akan mendapat upah. Jika perkerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian. Ia sendiri akan diselamatkan, namun keadaannya seperti orang yang lolos dari api yang besar (1 Kor. 3:13-15).

Kelima, tahu bahwa kita sudah ditebus oleh Kristus (1 Ptr. 1:18-21). Kita sudah ditebus dan dibebaskan dari kehidupan sia-sia yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Bayarannya bukanlah dengan sesuatu yang bisa rusak seperti perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Melalui Dialah kita percaya dan menaruh pengharapan kepada Allah.

Yesus Kristus telah menebus kita dengan darah yang mahal, maka janganlah kita menyia-nyiakannya.  Janganlah kita kembali kepada kehidupan yang sia-sia. Sebaliknya, marilah kita menjalani panggilan Allah untuk menjadi kudus dan tak beracat di hadapan-Nya.

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...