Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
13,638 views

RENUNGAN PAGI: Markus 1:1-8

 

Umat Kristiani sudah memasuki minggu-minggu Advent. Advent berasal dari istilah Latin “Adventus” yang berarti  kedatangan. Istilah kedatangan pada kata Advent, tidak hanya berarti kedatangan Yesus Kristus pada hari Natal, tetapi sekaligus juga menunjuk pada kedatangan Yesus yang kedua kali (parousia) yang diyakini umat Kristen sebagai akhir dari sejarah. Itu sebabnya pemberitaan firman di minggu-minggu Advent memiliki aspek ganda dari kedatangan Yesus Kristus: kedatangan dalam konteks Natal, dan kedatangan dalam konteks parousia.

Pada moment minggu Advent ini marilah kita belajar dari Yohanes Pembaptis yang melakukan pekerjaannya dengan baik.  Ia melakukan pekerjaannya sesuai dengan kehendak Tuhan.

Yohanes Pembaptis mempunyai pekerjaan penting yang harus ia lakukan, yaitu memberitakan kedatangan Tuhan Yesus dan mempersiapkan jalan bagi-Nya! Itu bukan pekerjaan yang mudah, tetapi Yohanes Pembaptis melakukannya dengan setia dan tidak kenal lelah.

Pekerjaan Yohanes Pembaptis mendatangkan hasil yang sangat baik. Banyak orang yang datang untuk mendengarkannya, bertobat, dan menyerahkan diri untuk dibabtis.

Mengapa bisa demikian? Apa yang kita bisa pelajari dari diri Yohanes Pembabtis sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan berhasil?

Ada tiga hal penting yang kita bisa pelajari, yaitu ia mengenal diri dan tugasnya, mengenal Tuhan yang dilayaninya, serta mengenal isi beritanya yang harus disampaikannya.

1.     Ia mengenal diri dan tugasnya (Mrk. 1:1-3)

Ia sadar siapa dirinya dan apa tugasnya! Ketika orang-orang Lewi bertanya kepada-Nya, “Siapakah engkau?” Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias.” (Yoh. 1:19-20). Ketika mereka terus bertanya tentang siapakah dirinya, ia menjawab: “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.” (Yoh. 1:23).

Dari jawaban Yohanes itu tampak bahwa ia mengerti firman Allah dengan baik dan ia pun mengetahui dengan jelas siapa dirinya dan apa tugasnya. Ia bukan Mesias, tetapi ia datang untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.

Hal ini penting! Banyak pelayan-pelayan Tuhan yang gagal karena tidak tahu diri dan tidak tahu tugasnya. Akhirnya ia mencuri kemuliaan Tuhan dan gagal dalam tugasnya.

2.     Ia mengenal Tuhan yang dilayaninya (Mrk. 1:7-8)

Yohanes mengenal dengan baik siapa Tuhan yang dilayaninya. Ia berkata, “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”

Ia tidak hanya mengenal siapa dirinya, tetapi juga mengenal siapa Tuhan yang dilayaninya. Hal ini membuatnya: (1) senantiasa meninggikan Tuhan: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku” (Mrk. 1:7a); (2) benar-benar rendah hati: “membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” (Mrk. 1:7b); dan (3) mengarahkan perhatian para pendengar kepada Tuhan yang dilayaninya (Mrk. 1:8).  Pengenalan akan Tuhan membuatnya meninggikan Tuhan, rendah hati, dan mengarahkan orang banyak kepada Tuhan.

3.     Ia mengenal isi beritanya dan tahu cara memberitakannya (Mrk. 1:4-6)

Yohanes mengenal  isi berita yang hendak dia sampaikan dan tahu cara memberitakan dengan baik. Ia tahu bahwa isi beritanya adalah tentang Yesus Kristus yang datang untuk menyelamatkan dunia. Ia pun tahu bagaimana cara yang terbaik untuk memberitakannya:

Pertama, ia mewujudnyatakan beritanya di dalam kehidupannya (Mrk. 1:6). Bukan hanya kata-katanya, tetapi seluruh hidupnya  merupakan suatu berita.

Kedua, ia menyampaikan berita yang ortodoks dalam cara yang tegas dan relevan (Mrk. 1:4). Ia setia mewartakan firman Allah yang sudah lama diwahyukan, namun berita itu dijadikannya relavan bagi pendengarnya. Berita ortodoks dari firman Allah disampaikan dengan cara yang menyentuh hati dan menjawab kebutuhan dalam sanubari para pendengarnya.

Pelayanan Yohanes Pembaptis sangat berhasil guna. Banyak orang yang berbondong-bondong datang untuk mendengarkannya, bertobat dan menyerahkan diri untuk dibabtis.

Ingatlah, apapun pekerjaan Saudara dan di manapun Saudara berada, Saudara bisa memberitakan kabar baik dari Tuhan dan  “mempersiapkan jalan bagi-Nya”.

Marilah belajar dari Yohanes Pembaptis yang mengenal diri dan tugasnya, mengenal Tuhan yang dilayaninya, serta mengenal isi beritanya dan tahu cara memberitakannya dengan baik.

 

Good  morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...