Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
3,436 views

RENUNGAN PAGI : 1 Yohanes 4:7-12

 
Kompas merupakan alat pedoman untuk menunjukkan arah bagi jurumudi kapal ataupun pendaki gunung. Cara kerja kompas adalah selalu menunjuk ke Kutub Utara magnetis bumi. 

Mengapa kompas selalu menunjuk ke Utara?   Karena sifatnya yang demikian peka terhadap medan magnet, sehingga memberi respon terhadap medan magnet yang merupakan bagian dari sifat bumi.  Kompas memberi respon yang alami terhadap sifat bumi.

Orang-orang yang mengenal Allah dan telah dilahir-barukan dari Allah semestinya peka pada Allah. Sebagai anak-anak Allah, mereka tentu  akan memberi respon yang baik terhadap sifat Allah. Salah satu sifat Allah yang utama adalah kasih.

Warren Wiersbe menuliskan bahwa seperti kompas yang dengan sendirinya menunjuk ke Utara, demikian pula anak-anak Allah hendaknya mempraktekkan kasih, sebab kasih adalah sifat Allah.  Kasih itu bukanlah respon yang dipaksakan, melainkan respon yang wajar.

Bukan kita yang lebih dahulu mengasihi Allah, melainkan Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita. Allah menyatakan kasih-Nya dengan mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3 :16).

Allah adalah kasih, dan marilah kita mengasihi untuk meresponi kasih Allah.  Ada beberapa alasan mengapa kita harus mengasihi.

Pertama, karena kasih itu berasal dari Allah(1 Yoh 4:7-8). Orang-orang yang lahir dari Allah dan mengenal Allah akan hidup dalam kasih (1 Yoh. 4:7). Sudah sewajarnya anak-anak Allah memiliki sifat seperti Bapa mereka.  Bila kita mengatakan diri kita adalah anak-anak Allah yang mengenal Dia, tetapi kita tidak mengasihi, maka kita berdusta.  Alkitab dengan tegas mengatakan, “Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” (1 Yoh. 4:8).

Kedua, karena Allah mengasihi kita (1 Yoh. 4:9-11). Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia supaya kita memperoleh hidup melalui Anak-Nya itu (1 Yoh. 4:9, BIS). Inilah kasih itu: Bukan kita yang sudah mengasihi Allah, tetapi Allah yang mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya supaya melalui Dia kita mendapat pengampunan atas dosa-dosa kita(1 Yoh. 4:9, BIS). Jikalau  Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi satu sama lain (1 Yoh. 4 : 11).

Ketiga, supaya kasih-Nya menjadi sempurna di dalam kita.  Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya menjadi sempurna di dalam kita (1 Yoh. 4 : 12). Orang-orang yang telah mengalami kasih Allah, hendaknya memiliki kasih Allah di dalam hati dan pikirannya, serta mewujudnyatakan kasih itu dalam tindakannya. 

Allah mengasihi kita! Selain percaya kepada-Nya, marilah kita hidup dalam kasih  dan saling mengasihi.
Ingatlah kata Kitab Suci: “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah”  (1 Yohanes 4:7).

 

Good morning! God bless you!

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...