Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
2,220 views

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 20:13-16

Lukas menuliskan: “Kami berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan maksud menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya, sebab ia sendiri mau berjalan kaki melalui darat” (Kis. 20:13). Menarik sekali apa dituliskan oleh Lukas, bahwa “Paulus sendiri mau berjalan kaki melalui darat.”  Ia mau berjalan sendiri lewat jalur darat dari Troas ke Asos, sementara teman-temannya naik kapal melalui jalur laut.

Mengapa Paulus mau berjalan kaki sendiri lewat jalur darat? Alasan pertama, karena melalui jalur darat memang jaraknya lebih dekat. Memotong jalan lewat jalur darat dari Troas ke Asos jaraknya hanya sekitar 21 mil, sedangkan  melalui jalur laut jaraknya lebih dari dua kali lipat (± 50 mil) karena harus mengitari sebuah tanjung. Tetapi ada alasan lain yang lebih penting untuk diperhatikan, yaitu Paulus mau berjalan sendiri agar ia memiliki kesendirian bersama Tuhan. Di tengah kesibukan melayani orang banyak bersama teman-temannya, ia membutuhkan waktu meyendiri, sehinga ia bebas untuk bersekutu dan berkomunikasi secara pribadi dengan Allah.

Apa yang dilakukan Paulus sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berkata, “Masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi” (Mat. 6:6).  Perhatikanlah, bahwa Tuhan Yesus mengajarkan tentang pentingnya waktu kesendirian bersama Tuhan. Itu sebabnya di tengah kesibukan pelayanan, rasul Paulus menyediakan waktu untuk menyendiri bersama Tuhan, dan hanya dengan Dia sendiri.

Hendri J.M. Nouwen menuliskan: “Tanpa memiliki kesendirian bersama Tuhan sangatlah tidak mungkin untuk hidup dalam suatu kehidupan yang rohani. Kesendirian untuk memberikan waktu dan tempat bagi Allah berbicara kepada kita.”  “Jika kita benar-benar percaya bahwa bukan hanya Allah itu ada, tetapi juga percaya bahwa Dia hadir secara aktif dalam kehidupan kita — menyembuhkan, mengajar, dan memimpin — maka kita perlu meluangkan waktu dan tempat secara khusus untuk memberikan perhatian kita kepada-Nya sepenuhnya.”

Kesendirian bersama Tuhan itu sangat penting dan sangat dibutuhkan, tapi tidak mudah untuk dilakukan, sehingga diperlukan latihan dan disiplin.  Kita perlu melatih diri untuk menyediakan waktu bersama Tuhan, dan hanya dengan Dia sendiri, seperti yang dilakukan rasul Paulus. Kita juga perlu disiplin untuk melakukannya, agar menyendiri bersama Tuhan menjadi prioritas yang lebih penting dari segalanya.  Di tengah aktifitas dan kesibukan kita, hendaklah kita dengan sengaja merencanakan waktu kesendirian bersama Tuhan. Ada baiknya kita memasukkannya ke dalam jadwal harian kita, sehingga tidak seorang pun dapat mengambil waktu khusus tersebut. Semakin kita melatih diri dan disiplin untuk menyediakan waktu menyendiri bersama Tuhan, semakin kita akan tahu bahwa Allah bersama-sama kita di setiap waktu dan di segala tempat.

Salam dari
Pdt. Andreas Loanka
GKI Gading Serpong

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...