[Renungan Pagi] 1 Korintus 12:8a; 2 Tawarikh 1 :1-13
“Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” Itu dikatakan Tuhan kepada Salomo melalui mimpi di Gibeon.
Apa yang diminta Salomo saat itu?
Ia tidak meminta kekayaan, kemuliaan, umur panjang atau nyawa musuhnya.
Pada saat itu Salomo meminta hikmat. Salomo memohon kepada Tuhan supaya dikaruniakan hikmat dan pengertian agar dapat memimpin dan menghakimi bangsa Isarel yang besar itu.
Hal itu dianggap baik oleh Tuhan. Ia mengabulkan permintaan Salomo, dan memberikan hikmat dan pengertian kepadanya. Lebih dari itu, apa yang tidak diminta Salomo juga ditambahkan Tuhan kepadanya.
Hikmat membuat Salomo dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Rakyatnya berbahagia karena dipimpin oleh raja yang berhikmat.
Kita pun membutuhkan hikmat dalam menjalani kehidupan dan pelayanan. Setiap hari kita akan menghadapi persoalan yang rumit dan harus mengambil keputusan yang kompleks. Hikmat sungguh kita perlukan agar setiap keputusan tepat sasaran dan setiap pelayanan berjalan efektif.
Puji Tuhan! Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia hikmat.
Karunia hikmat memampukan kita untuk mengerti kehendak Allah, sehingga dapat menerapkan pengetahuan-pengetahuan tertentu dengan sebaik-baiknya untuk keperluan-keperluan khusus yang timbul dalam pelayanan. Dengan karunia hikmat itu kita dapat melayani dengan baik dan menolong anggota-anggota tubuh Kristus mengambil keputusan dengan tepat.
Karunia hikmat sangat dibutuhkan dalam kehidupan dan pelayanan. Marilah kita memohon agar Tuhan memberikan karunia hikmat kepada kita.
Yakobus menuliskan, “Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah… maka hal itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5)
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka
