Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
966 views

[RENUNGAN PAGI] Mazmur 105:1-2

Memuji Tuhan adalah suatu yang Indah dan membahagiakan.  Pemazmur tidak hanya memuji Tuhan sendiri, tetapi dia mau mengajak seluruh bangsa memuji Tuhan.  Umat diajak memperkenalkan perbuatan Tuhan di antara bangsa-bangsa, agar semuanya dapat turut memuji Tuhan (Mzm. 105:1-2).  Ya, semua orang hendaknya memuji Tuhan dengan cara dan bahasanya masing-masing. 

Nuansa itulah yang kami rasakan di Kendari. Bukan hanya umat Kristen yang turut terlibat untuk memuji Tuhan dalam Pesparawi X ini, tetapi komponen-komponen masyarakat lain juga turut dilibatkan. 

Pesparawi yang diselenggarakan di Kendari pada tanggal 3 hingga 9 Juli 2012 memang diprakarsai oleh umat Kristen, tetapi juga melibatkan banyak umat lain untuk membantu penyelengaraannya.  Nuansa bhineka tunggal ika di tengah-tengah bangsa kita sungguh-sungguh kami rasakan dalam pesta akbar untuk memuji dan memuliakan Tuhan itu di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Nuansa itu sebenarnya telah kami rasakan sejak menjejakkan kaki di Kendari. Setibanya di bandara, kami disambut dengan hangat.  Sebagian dari panitia bukan Kristen, tetapi mereka melayani kontingen peserta Pesparawi dengan ramah. Kami diantar ke tempat diselenggarakan Kebaktian Pembukaan. Kebaktian itu bukan diselenggarakan di gedung gereja ataupun aula sekolah Kristen, melainkan di tempat MTQ yang bernuansa Islami.

Nuansa itu semakin terasa di acara Peresmian Pembukaan Pesparawi X.  Haji Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara, di dampingi tokoh-tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu pada saat memberikan kata sambutan. Seruan kesatuan dalam perbedaan dikumandangkannya. Dengan mengutip ayat Alkitab dari Injil Matius 22:37-40, Bapak Gubernur menegaskan perlunya cinta kasih kepada Allah dan sesama dihayati dan dilakukan oleh umat Kristen dan semua anak bangsa.

Setelah Mentri Agama memberi kata sambutan, Menkokesra memberikan kata sambutan dan meresmikan Pembukaan Pesparawi X di Kendari.  Sesudah Menkokesra, Agung Laksono, memukul gong sebagai tanda diresmikannya Pembukaan Pesparawi X, ditampilkan Tarian Kolosal dan Paduan Suara Agung yang indah, semarak dan mempesona. 

Kebhineka-tunggalan di Selawesi Tenggara dan bangsa Indonesia menjadi tema yang ditampilkan  melalui tarian dan puji-pujian.  Para hadirin di Gedung MTQ dan rakyat Indonesia yang menyaksikan acara itu melalui televisi,  diingatkan kembali akan kemajemukan bangsa kita.  Kemajemukan itu harus kita hargai sambil menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara tercinta.  Di dalam kemajemukan yang ada di tengah-tengah masyarakat dan bangsa Indonesia,  kita pun dapat terus memuji dan memuliakan  Tuhan. 

Ingatlah firman Tuhan:  “Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!” (Mazmur 105:1-2).

 

 

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...