Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
1,004 views

RENUNGAN PAGI: Yohanes 8 : 30 – 36

Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya. Kita sudah menjadi bangsa yang independen selama 67 tahun, tetapi apakah kita sudah sungguh-sungguh merdeka? 

Banyak aspek yang menyatakan bahwa negara kita belum sepenuhnya merdeka. Kita belum merdeka dari persoalan kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan.  Keadaan semakin rumit dengan adanya masalah-masalah lain yang lebih menakutkan, seperti aksi-aksi kekerasan, terorisme, dan KKN yang mebusukkan badan-badan pemerintahan dan masyarakat kita selama beberapa dekade ini. Persoalan yang sudah lama membelenggu kita itu tampak semakin parah ketika terjadi krisis ekonomi dan berbagai bencana yang melanda negara kita.

Berita Alkitab menyebutkan akar atau sebab utama dari segala kejahatan dan kesusahan kita adalah DOSA. Dosa membuat seseorang tidak merdeka, karena orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Bukan yang baik yang dilakukannya, tetapi apa yang “diperintahkan” dosa itu, yaitu yang jahat.

Syukur kepada Tuhan, karena Dia menyediakan kemerdekaan melalui kebenaran dalam Kristus. Dengan tegas Tuhan Yesus mengatakan: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8:31-32).

Kemerdekaan yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah kemerdekaan spiritual, yaitu kemerdekaan dari dosa (Yoh. 8:34). Tetapi kemerdekaan itu berimplikasi pada kemerdekaan-kemerdekaan yang lain, sehingga dapatlah kita mengalami “benar-benar merdeka” (Yoh. 8:36).

Kemerdekaan dari dosa berimplikasi pada kebebasan dari berbagai sifat dan sikap negatif  yang merusak manusia, baik individual maupun sosial. Salah satu contohnya adalah kemerdekaan dari dosa mementingkan diri sendiri. Mereka yang telah bebas dari dosa mementingkan diri sendiri akan cenderung memperhatikan sesamanya, mempertimbangkan kepentingan orang lain juga, bahkan mampu mendahulukan sesamanya.

Implikasinya adalah merdeka dari KKN. Orang yang telah dimerdekakan dari dosa mementingkan diri sendiri pasti akan menjauhi praktek KKN, yang merugikan banyak orang. Mereka akan memberantasnya, atau minimal tidak melakukannya. Hal ini tentu sangat berarti bagi pembangunan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia yang merdeka.

Contoh yang lain adalah merdeka untuk berbuat baik. Kita diselamatkan karena kasih karunia Allah yang kita terima dengan iman, itu bukan karena usaha atau perbuatan baik kita (Ef 2:8-9). Namun sebagai orang-orang yang telah diselamatkan kita telah diciptakan baru untuk melakukan pekerjaan baik yang Allah persiapkan bagi kita (Ef 2:10). Untuk melakukan perbuatan baik, Allah juga telah melengkapi kita dengan Roh Kudus dan firman Allah.

Ingatlah firman Tuhan: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8:31-32).
 

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...