Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
2,376 views

RENUNGAN PAGI: 2 Timotius 4:6-8

 

Hidup berjalan begitu cepat. Tanpa terasa kita sudah sampai pada tempat di mana kita berada sekarang ini. Ada  yang sudah dekat ke tempat perhentiannya. Ada yang masih harus menempuh perjalanan yang jauh.

Cepat atau lambat, kita akan sampai ke tempat perhentian terakhir.  Pada saat itu, perjalanan hidup kita akan berhenti.

Masalahnya adalah: Apakah kita akan mengakhiri perjalanan hidup ini dengan baik atau tidak?   

Perikop yang kita renungkan hari ini berbicara tentang akhir hidup Paulus yang sudah dekat dan ia mengetahuinya.  Ia sedang diadili di Roma dan sudah menjalani pemeriksaan pertama (2 Tim. 4:1617). Ia diadili karena pemberitaan Injil dan ia tahu bahwa sebentar lagi ia akan dihukum mati. 

Paulus menuliskan, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat” (2 Tim. 4:6). Sejak diselamatkan di dalam Kristus, ia sudah mempersembahkan dirinya sebagai persembahan yang hidup untuk melayani Dia dan memberitakan Injil kepada banyak orang. Sekarang ia akan menyempurnakan persembahan itu dengan mengorbankan kehidupannya bagi Tuhan.

Paulus melihat realita saat ini dengan hati yang lapang, bahwa waktu kematiaannya sudah dekat. Ia tidak takut menghadapi kematian, karena baginya “hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21). Sebaliknya, ia dapat menghadapi kematiannya dengan hati yang tulus ikhlas, karena ia dapat mengakhiri perjalanan hidupnya dengan baik.

Paulus memandang kembali ke belakang dengan hati yang bersyukur, karena ia telah menjalani kehidupannya dengan baik di hadapan-Nya. Ia tidak selalu disenangi orang-orang lain, dan tidak selalu mengalami hal-hal yang menyenangkan, tetapi ia tetap setia untuk selalu menyenangkan hati Tuhan. Itulah yang benar-benar berarti.

Ia telah menjalani kehidupannya dengan baik dan akan segera mengakhirinya dengan baik. Dengan menggunakan gambaran tentang pertandingan olah raga Paulus mengungkapkan tentang dirinya yang dapat finishing well (2 Tim. 4:7).  Ada tiga hal yang diungkapkan Paulus:

  1. “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik.”
  2. “Aku telah mencapai garis akhir.”
  3. “Aku telah memelihara iman.”

Paulus mamandang ke depan dengan hati yang penuh sukacita. Dengan penuh keyakinan ia berkata, “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2 Tim. 4:8)

Perjalanan hidup kita suatu hari akan berakhir. Marilah kita menjalani kehidupan ini dengan baik, sehingga kita kelak dapat mengakhirinya dengan baik.  Biarlah pada saat itu kita dapat berkata seperti rasul Paulus, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2 Tim. 4:7).

 

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...