Selamat datang di blog saya,
Pdt. Dr. Andreas Loanka, S.Th., M.Div.
Semoga blog ini bisa menjadi berkat buat Anda.
720 views

RENUNGAN PAGI: Daniel 7:13-14; Wahyu 19:6,16

 

Dahulu kala ada seorang raja yang ingin melihat Tuhan. Ia mengancam semua imam dan semua orang bijak dengan hukuman berat jika mereka tidak berhasil menunjukkan Tuhan kepadanya.  Ketika mereka semua sedang berpikir keras, datanglah seorang gembala yang membawa sang raja ke padang rumput.  Ia menunjuk pada matahari dan berkata kepada raja, “Lihatlah baik-baik.”   Raja berusaha dengan keras untuk menatap matahari, tapi ia tidak sanggup. Kemudian raja menundukkan kepala sambil berteriak, “Apa yang hendak kau lakukan padaku? Membuatku buta?”    “Tapi baginda,” kata gembala itu, “matahari hanyalah salah satu ciptaan Tuhan, suatu gambaran samar-samar dari diri-Nya sendiri.  Jika baginda raja tidak dapat melihat matahari, bagaimna baginda dapat melihat Tuhan?”  (Willi Hoffsuemer) 

Sama seperti sang raja, banyak orang yang “ingin melihat” Tuhan. Melihat-Nya melakukan tanda-tanda mujizat dan perbuatan-perbuatan yang ajaib.  Tanpa sungguh-sungguh menyadarai bahwa Tuhan itu adalah Raja, di dalam hati mereka berkata: “Jika Tuhan itu adalah Tuhan, maka tunjukkanlah kuasa dan mujizatmu?”  “Jika Engkau adalah Tuhan, sembuhkanlah penyakitku.” “Jika Engkau adalah Tuhan, jawablah doaku dan perbuatlah sesuai dengan keinginanku.”

Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah: “Apakah kita benar-benar mengakui-Nya sebagai Raja?”   Jangan-jangan, secara tidak disadari, kita sudah menempatkan diri sendiri sebagai raja, dan kita menempatkan Tuhan dalam kedudukan sebagai “pesuruh” saja. Kita selalu meminta Dia untuk menjaga kita, memenuhi kebutuhan kita, dan melakukan kehendak kita, tapi kita lupa bahwa Tuhan adalah Allah yang berdaulat dan Raja yang mulia.

Tuhan itu Raja (Dan. 7:13-14). Ia adalah Raja di atas segala raja (Why. 19:6,16). Hendaklah kita mengakui Dia sebagai Raja di dalam hati, pikiran dan perbuatan kita.  Diri-Nya yang harus kita muliakan, kehendak-Nya yang harus kita cari, dan perintah-Nya yang harus kita lakukan.

Alkitab mengatakan: “Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita” (Yes. 33:22). “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Ams. 3:6).

 

Good morning. God bless you.

Andreas Loanka

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...

Bermakna dan Berdamp

RENUNGAN PAGI: Matius 5:13-16 Injil Matius pasal 5 diawali dengan Delapan ...

Stop Labeling

RENUNGAN PAGI: 1 Samuel 16:1-13 dan Lukas 18:15-17 Labeling atau perilaku ...

Ketaatan Kepada Alla

RENUNGAN PAGI : Imamat 9:1-24 Para hamba Tuhan dan segenap umat ...

Api-Nya Harus Tetap

RENUNGAN PAGI : Imamat 6:8-13 Imamat 5 dan 7 berbicara tentang ...

Setia Memberitakan I

RENUNGAN PAGI : Kisah Para Rasul 28:17-28 Paulus menjadi tahanan rumah ...