RENUNGAN PAGI: Efesus 2:1-3; Roma 6:23
Telepon di rumah kami pernah mati. Telepon itu masih utuh, tetapi tidak dapat difungsikan. Setelah petugas telkom datang, baru diketahui bahwa hubungan telepon ke Pusat Layanan Telkom terputus karena adanya kabel yang digigit tikus. Putusnya hubungan telepon dengan pusatnya menyebabkan telepon itu mati.
Manusia juga mengalami kematian ketika hubungannya dengan Sang Sumber Hidup terputus. Kepada jemaat di Efesus Paulus mengatakan, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu”. Dosa dan pelanggaran telah menyebabkan orang-orang Efesus mengalami kematian rohani, yaitu terpisah dari Allah.
Orang-orang berdosa bukannya sakit, melainkan mati. Mereka bukan perlu disadarkan, tetapi harus dibangkitkan. Semua orang berdosa mati. Perbedaan antara satu orang berdosa dengan yang lainnya hanya dalam proses pembusukannya saja.
Dosa menyebabkan kematian, namun mengapa manusia mau hidup dalam dosa? Dari penjelasan Paulus, kita dapat melihat lima aspek yang menyebabkan manusia hidup di dalam dosa, yaitu:
1. Mengikuti jalan dunia yang tidak berpadanan dengan kehendak Allah (2:2a).
2. Diperintah oleh roh-roh jahat penguasa kerajaan angkasa (2:2b).
3. Mendurhaka terhadap Allah (2:2c).
4. Dikuasai hawa nafsu daging (2:3a).
5. Menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat (2:3b).
Pada dasarnya, orang-orang yang berdosa seharusnya mendapat murka Allah. Tapi Allah yang Mahakasih memberi rahmat-Nya kepada manusia. Karena begitu besar kasih-Nya akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16).
Saudara, dahulu kita sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita. Tetapi sekarang kita telah menerima hidup kekal di dalam Kristus Yesus. Bersyukurlah kepada Tuhan dan muliakanlah Dia! Janganlah berbuat dosa lagi!
Ingatlah firman Tuhan: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)
Good morning. God bless you.
Andreas Loanka
